Responsive Ads Here

Search

ARYS

ARYS
Ahmad Rifa'i Yogyakarta Site
Powered By Blogger

Rabu, 16 Mei 2018

Pre Test Massa

Minggu, 13 Mei 2018

Apa itu Pendidikan IPA?

Banyak universitas zaman ini yang memiliki jurusan Pendidikan IPA di salah satu fakultasnya. Ada yang memiliki akreditasi terbaik A, ada pula yang masih akreditasi B atau C.
Tapi apa sih Pendidikan IPA itu? Lalu, apa saja yang dipelajari di dalamnya?

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pendidikan IPA) merupakan program studi yang mempelajari bagaimana menjadi seorang pendidik atau guru mata pelajaran IPA. Pada beberapa perguruan tinggi, program studi ini dipecah kedalam beberapa bagian ilmu pengetahuan alam, seperti Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, dan Pendidikan Kimia. Pada program studi ini selain akan diajarkan materi tentang IPA, juga akan diajarkan teknik pengajaran, sesuai dengan ruang lingkupnya, baik ruang lingkup SD, SMP, hingga SMA.


Program studi ini diperuntukkan bagi siapa saja yang memiliki jiwa edukator, dan bercita-cita sebagai pengajar atau guru, khususnya guru IPA. Suka kegiatan lab dan praktikum? Di prodi Pendidikan IPA pastinya kita akan belajar lagi praktikum dasar IPA seperti praktikum rangkaian listrik, praktikum bedah, praktikum senyawa kimia, dan sebagainya.


Berikut adalah mata kuliah di jurusan Pendidikan IPA


  • 1Filsafat Ilmu Pengetahuan
  • 2Psikologi Pendidikan
  • 3Metodologi Pembelajaran Sains
  • 4Pengembangan Kurikulum Pendidikan Sains
  • 5Asesmen dan Pengembangan Penilaian Pendidikan Sains
  • 6Sains Terintegrasi
  • 7Biologi Umum
  • 8Kimia Dasar
  • 9Fisika Dasar
  • 10Sejarah Sains
  • 11Perkembangan Peserta Didik
  • 12Keanekaragaman Makhluk Hidup
  • 13Ilmu Kebumian
  • 14Pembelajaran Terpadu
  • 15Belajar dan Pembelajaran
  • 16Strategi Belajar Mengajar IPA
  • 17Kimia Organik
  • 18Anatomi dan Fisiologi Mahkluk Hidup
  • 19Profesi Kependidikan
  • 20Media Pendidikan IPA
  • 21Evaluasi Pembelajaran IPA
  • 22Pendidikan Lingkungan Hidup
  • 23Desain Pembelajaran IPA
  • 24Pengelolaan Laboratorium IPA
  • 25Biokimia
  • 26Elektronika Dasar
  • 27Gizi dan Kesehatan
  • 28Bahasa Inggris Untuk Sains
  • 29Gerak dan Gaya
  • 30Pengajaran Mikro IPA
  • 31Kimia Terapan
  • 32Termodinamika

Lembar Kerja Siswa materi Massa Jenis Zat

Tujuan 
  • Memahami pengukuran massa jenis pada benda yang memiliki bentuk tidak teratur
  • Mengetahui suatu benda dapat terapung atau tenggelam dalam suatu zat cair

Alat dan bahan 
  • Gelas ukur atau tabung ukur
  • Neraca O’hauss
  • Air
  • Batu kali
  • Pecahan genteng
  • Paku
  • Kayu gabus
Massa Jenis Zat
Langkah Kerja

  1. Dengan menggunakan neraca lengan, ukurlah massa 200 ml air.
  2. Bandingkan massa dan volume air tersebut. Catatlah hasilnya.
  3. Timbanglah batu kali dengan neraca. Catat hasilnya pada tabel.
  4. Isilah gelas ukur atau tabung ukur dengan air. Catat volume air mula-mula (Vo).
  5. Masukkan batu kali ke dalam gelas ukur. Catatlah volume air setelah batu kali dimasukkan (V1).
  6. Bandingkan massa dan volume batu kali tersebut. Catatlah hasilnya.
  7. Ulangi langkah 3 sampai dengan 6 untuk pecahan genteng, paku, dan kayu gabus.
tabel massa jenis

Pertanyaan
  1. Berapakah nilai masing-masing perbandingan massa dan volume air yang kamu peroleh apabila dinyatakan dalam satuan SI?
  2. Berapakah nilai masing-masing perbandingan massa dan volume benda yang kamu peroleh apabila dinyatakan dalam satuan SI?
  3. Bagaimana perbandingan antara massa jenis air dan massa jenis benda-benda yang tadi kamu ukur?
  4. Apa yang dapat kamu simpulkan?


Sumber : http://www.dunia-mulyadi.com/2015/05/lks-massa-jenis-zat.html#ixzz5FS3bjdjG

Lembar Kerja Siswa materi Massa

Sebelum mengerjakan praktikum, kalian harus mengerjakan pre test untuk membandingkan pemahaman teoritis antara sebelum dan sesudah praktikum


Klik link di bawah ini


Tujuan
Menjelaskan cara kerja alat ukur massa

Alat dan bahan
Neraca O'hauss dan timbangan badan

Langkah kerja
  1. Sediakan neraca O'hauss dan timbangan badan.
  2. Timbanglah beberapa benda, misalnya beberapa buku pada neraca O'hauss dan timbangan badan.
Berikut adalah cara penggunaan Neraca O Hauss 4 lengan


  1. Masukkan hasilnya pada tabel pengamatan berikut ini.

Pertanyaan
  1. Dengan menimbang satu buku, berapa massa yang ditunjukkan oleh neraca dan timbangan badan?
  2. Berapa buku maksimal yang dapat ditampung oleh neraca O'hauss dan timbangan badan?
  3. Mana yang lebih akurat, neraca O'hauss atau timbangan badan?
  4. Apa yang dapat kamu simpulkan?



Download Materi

Jumat, 18 Maret 2016

Biografi sosok Sri Sultan Hamengkubuwono VII

Biografi Sri HAMENGKUBUWONO VII


Nama aslinya adalah Raden Mas Moertejo,  Putra tertua dari Sri Hamengku Buwono VI yang lahir pada tanggal 4 Februari 1839.  Ia naik tahta menggantikan ayahnya sejak tahun 1877.
          Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII,  banyak didirikan pabrik gula di Yogya yang seluruhnya berjumlah 17 buah.  Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp.  200. 000.  Hal ini mengakibatkan sultan sangat kaya sehingga dijuluki Sultan Sugih.
Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogya.  Banyak sekolah modern didirikan.  Ia bahkan mengirim putra-putranya belajar hingga ke Negeri Belanda.
          Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia lebih dari 80 tahun memutuskan untuk turun tahta dan mengangkat Putra Mahkota, RM Soejadi sebagai penggantinya.  Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena Putra Mahkota (GRM Akhaddiyat) yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini belum jelas penyebab kematiannya.
Dugaan yang muncul ialah keterlibatan pihak belanda yang tidak setuju dengan putra mahkota pengganti Hamengkubuwono VII yang terkenal selalu menentang aturan-aturan yang dibuat pemerintah Batavia.
          Biasanya dalam pergantian tahta raja kepada putra mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia.  Namun kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat Hamengkubuwono VII masih hidup,  bahkan menurut cerita masa lalu sang ayah diasingkan oleh anaknya pengganti Putra Mahkota yang wafat di Keraton keluar keraton Yogyakarta.
          Hamengkubuwono VII berbesar hati mengikuti kemauan sang anak (yang dalam istilah Jawa disebut sebagai Mikul Dhuwur mendhem jero) yang secara politis telah menguasai kondisi di dalam pemerintahan Kerajaan.  Setelah turun tahta Hamengkubuwono VII pernah mengatakan ''Tidak pernah ada Raja yang mati di keraton setelah saya''  yang artinya masih dipertanyakan.  Sampai saat ini ada dua raja setelah dirinya yang meninggal diluar keraton,  yaitu Hamengkubuwono VIII meninggal di tengah perjalanan diluar kota dan HB IX meninggal di AS.  Sementara Hamengkubuwono VII meninggal di Keraton pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Imogiri.
          Versi lain mengatakan bahwa Hamengkubuwono VII meminta pensiun kepada Belanda untuk madeg pandito (menjadi pertapa) di Pesanggrahan Ngambarukmo (sekarang Ambarukmo).  Sampai saat ini bekas pesanggrahan itu masih ada dan di sebelah timurnya dulu pernah berdiri hotel Ambarukmo yang sekarang sudah tidak ada lagi.